Dalam pernikahan
Islam, seperangkat alat shalat kerap dijadikan mahar dari mempelai laki-laki
kepada mempelai perempuan. Kalaupun tidak menjadi mahar, seperangkat alat
shalat adalah sesuatu yang sering ada dalam pernikahan pasangan muslim di
Indonesia.
Pemberian
seperangkat alat shalat tidak bisa begitu saja disepeleka. Dibalik harganya
yang cukup terjangkau, mahar seperangkat alat shalat memunyai tanggung jawab
yang besar. Apalagi jika mempelai laki-laki juga menyertakan mushaf Al-Quran di
dalamnya.
Kalau calon suamimu
memberimu mahar seperangkat alat shalat lengkap dengan tasbih dan al-quran,
berarti dia siap bertanggung jawab untuk hal-hal ini. Apa saja itu?
1. Pernyataan
kesanggupan sang suami untuk membimbing dan menuntun istrinya dalam hal agama
Seperangkat alat
shalat yang diberikan suami kepada istri tidak hanya bermakna sebagai mahar
pernikahan semata. Hal ini mengandung arti yang dalam. Suami siap membimbing
dan menuntun istrinya dalam hal agama. Oleh karena itu kesanggupannya ini
disimbolkan dengan pemberian seperangkat alat shalat.
Kalau hanya
mengikuti mainstream yang ada tanpa tahu makna yang sebenarnya, lebih baik
suami memilih mahar dalam bentuk lain saja. Karena mahar seperangkat alat
shalat ini mengemban tanggung jawab tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
2. Mushaf Al-quran
menjadi simbol bahwa suami siap mengajari sang istri soal bacaan dan pemahaman
terhadap al-quran sampai benar-benar bisa
Pemberian mushaf
al-quran juga mengandung makna yang mendalam. Suami menyatakan kesiapannya
untuk mengajari sang istri membaca al-quran hingga bisa. Tidak hanya mengajari
cara membacanya, suami juga siap mengajari istri untuk memahami dan mengamalkan
al-quran.
Kalau laki-laki
belum lancar membaca, belum bisa memahami dan hanya sedikit mengamalkan
al-quran, mungkin lebih baik tidak memasukkan al-quran dalam pemberian kepada
sang istri. Daripada tidak mampu merampungkan tanggung jawab yang diemban,
lebih baik memilih mahar lainnya. Nanti kalau sudah menikah, kalian tetap bisa
belajar al-quran bersama.
3. Suami akan
senantiasa mengingatkan istri dan keluarganya agar tidak melupakan shalat
Dalam seperangkat
alat shalat, pasti ada mukena di dalamnya. Mukena dipakai oleh wanita untuk
menjalani ibadah shalat. Shalat itu ibadah paling utama dalam agama islam.
Karena itu, ketika suami memutuskan untuk memberikan mukena kepada sang istri,
suami telah menyatakan kesanggupannya untuk mengingatkan dan membimbing
istrinya melakukan shalat. Jangan sampai istrinya meninggalkan shalat. Nah,
dengan tanggung jawab sebesar ini, suami seharusnya sudah berbenah diri
memeperbaiki shalatnya.
4. Suami akan
mengajak istri untuk mengingat Allah sebagai Tuhannya
Tasbih juga salah
satu simbol alat ibadah dalam agama Islam. Tasbih digunakan untuk berdzikir
atau mengingat Tuhan. Biasanya dilakukan setelah shalat. Dengan digunakannya
tasbih sebagai mahar, berarti sang suami siap untuk mengajak istrinya selalu
mengingat Tuhannya. Jangan sampai tasbih ini hanya menjadi pajangan di rumah
dan tidak digunakan.
5. Suami akan
mengajak istrinya untuk selalu bersujud kepada Allah
Sajadah adalah alat
shalat, alas tempat bersujud ketika shalat. Dengan memberikan sajadah kepada
istrinya, suami bertanggung jawab untuk memberikan tempat yang layak bagi istri
untuk beribadah. Hal ini bisa dikategorikan sebagai nafkah yang diberikan suami
kepada istri.
Nah, setelah tahu
tanggung jawab dibalik pemberian mahar seperangkat alat shalat itu, laki-laki
hendaknya mempersiapkan diri dalam hal agama agar dapat menuntun dan membimbing
istri serta keluarganya kelak.