Pulau Jawa sendiri terdiri dari 3 bagian yang mana memiliki konsep budaya sendiri-sendiri. Seiring waktu model busanapun sudah tidak terlalu kuno dan semakin modern karena berbagai modifikasi yang dikembangkan. Walaupun mungkin era sekarang ini sudah mulai memudar pakaian pengantin adat Jawa, namun ciri khas masih dipertahankan.
Busana Pengantin Adat Jawa Tengah
Daerah yang terkenal dengan sopan santun dan tata kramanya adalah Jawa Tengah. Setiap wilayah di Indonesia pasti tahu akan hal ini. Jawa Tengah dikenal santun karena gaya bicara yang halus dan tidak terkesan kasar. Orang jateng juga dikenal sopan karena dari gaya berpakaian yang menunjukkan keluwesan dan kesopanan.
Ketika hari pernikahan, umumnya busana yang dikenakan adalah basofi atau beskap bagi mepelai laki-laki dan dodotan dengan balutan rangakaian bunga melati untuk mempelai perempuan. Tidak hanya itu aksesoris sanggul dengan tusuk konde juga digunakan sebagai aksesoris di kepala. Bagi laki ditambahkan kersi yang diselipkan di belakang baju dengan untaian melati.
Busana Pengantin Adat Jawa Barat
Beda lagi dengan adat Jabar yang mana terdapat sedikit perbedaan pada pihak mempelai perempuan. Busana yang dikenakan adalah kebaya yang variasinya sama dengan pasangan. Tusuk konde yang dipakai di kepala dikenal dengan kembang goyang. Pengantin pria mengenakan baju tertutup dengan ikat pinggang dan dilengkapi dengan bendo(penutup kepala).
Busana Pengantin Adat Jawa Timur
Untuk model Jatim, hampir mirip dengan adat Jateng.Hanya saja perbedaannya terdapat pada susunan busana yang simple dengan panduan warna yang menunjukkan sikap tegas dari pemakainya. Biasanya warna yang dipakai adalah perpaduan antara merah dan hitam.